INI PENYEBAB MASA DAMAI MEMBUAT MANUSIA TERLENA
Perang di beberapa Negara Timur Tengah tengah berkecamuk menelan ribuan korban sipil dan pertentangan antar negara dunia. Beberapa negara menjadi oposisi dan berkoalisi dalam beberapa hal dengan bertopengkan tujuan "damai". Bagi kita masyarakat yang jauh dari medan tersebut mungkin tidak bisa meraskan bagaimana sebenarnya kondisi di sana. Namun, bagi negara tetangga yang turut terlibat, bahkan penduduk sipil negara terkait, pasti tengah dalam suasana tidak tenang. Memejamkan matapun terlihat ragu dan melangkahpun tampak tidak mampu. Apa yang mereka impikan untuk menikmati kedamaian seperti mustahil. Apa kita juga berpikir demikian?
Sebagai penyambung antar negara antar benua, tentu fungsi media memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi secara aktual dan independen. Melihat presentase media dalam menginformasikan bentuk konflik internasional ini sangatlah kecil. Persentase penyampaian informasi tersebut seolah kerap kali menyajikan informasi yang bersifat hiburan 'tak bermoral dan pendidikan "kebiadaban" terhadap sesama. Dari sinilah seolah media, mencakup segala bentuk media baik cetak - audio - visual, menutup mata dan telinga kita dengan sajian-sajian yang membuat kita terlena dengan kondisi "dunia" kita sekarang. Hiburan yang disajikan dengan mengeluarkan kata-kata yang seharusnya tidak layak, walupun disensor, setidaknya pasti setiap diantara kita berpikir tentang apa yang diucapkan dalam sensor tersebut. Selain itu juga penayangan reka ulang pembunuhan dan beberapa kejadian kriminal mendidik kita trik - teknik dalam melakukan tindak kriminal secara tidak langsung. Apakah kita berpikir tentang hal tersebut? Saya tidak tahu.
Ini hanya skala perspektif saya sebagai penulis, beberapa kasus merupakan pandangan saya melihat gejolak media secara umum sebagai berikut:
Dunia Periklanan
Cerminan Perkembangan Industri
Jika kita mebuka koran harian, majalah, acara televisi, dan siaran radio, hal pasti yang menjadi bagian dari rangkaian isi pokok media tersebut yaitu dengan termuatnya iklan-iklan yang hadir setiap jeda atau halaman. Iklan tersebut seperti mengajak untuk berpartisipasi dan menginformasikan produk baru kepada khalayak. Dominasi iklan seperti ini tentu ditujukan sebagai bentuk sebuah peluang dalam memperoleh profit yang tersentral/kapital. Maka dari hal tersebutlah perkembangan industri melalui dunia periklanan ini menjadi bentuk sebuah "kenyamanan" terhadap kondisi industri tersebut untuk mendapatkan keuntungan dan berusaha lebih (kaya/beruntung.pen) dari pada lainnya.
Dominasi Entertainment
Media Televisi
Hal inilah yang lebih saya soroti, jika dahulu saya setiap bangun tidur duduk dua orang ditelevisi dengan berjas rapi menginformasikan berita aktual kala itu. Sekarang sudah berbeda, saya bangun tidur sudah disuguhkan dengan basa-basi para presenter yang berbicara ngalor-ngidul sebagai bentuk hiburan kepada penonton. Tidak heran, penonton yang berada disekitarnya pula kegirangan histeris. Kembali saya berpikir, jika saya persentasekan selama satu hari semalam, jumlah sajian entertainment (Gosip, Infotainment, Reality Show, Talk Show, Musik, dsb) menempati posisi teratas setelah iklan tentunya. Bobot isi yang disajikanpun sedikit yang berkualitas secara moral dan etika. Sampai saya pernah mendengar ada sebuah ungkapan dalam sebuah artikel yang menyatakan, "Matikan Televisimu, Maka Anda akan Pintar!" entah bagaiama isi penyampaian dalam artikel itu. Namun, secara dasar sajian yang termuat dalam televisi lebih banyak mendidik kita hura-hura dengan kondisi kita saat ini.
Trend Aktris sebagai Kiblat
Mode
"Artis berkata diikuti, Artis berpakaian disantuni..." itu sepertinya ungkapan yang cocok melihat kondisi saat ini. Seolah menjadi kiblat masa kini pengganti para penyampai madzhab dan ajaran kebaikan sebenarnya. Semua berlomba menjadi tranding teratas dari sebuah popularitas. Sehingga apapun bentuk gerak dan ucap menjadi emas yang diterima oleh khalayak tanpa berpikir panjang. Sampai ada yang mengungkapkan bahwa artis ibarat berhala modern yang nyata.
Hidup dengan Musik
Rock, Jazz, Pop, Dangdut, dan lain sebagainya menjadi jenis-jenis aliran dalam bermusik yang memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Bagaimana tidak, setiap konser para penyanyi yang digemari sudah pasti berkibar sebuah bendera sesuai dengan kegemaran mereka masing-masing. Bahkan sudah bisa dipastikan disetiap gadget/handphone kita berisi dengan musik-musik menghentak yang bagi kita menyamankan kita dalam melakukan aktifitas dan menekan strees dalam berbagai macam aktifitas.
begitulah masa damai yang membuat kita terlena dengan kesungguhan kita dalam hidup yang sebenarnya. Apa itu kesungguhan dalam hidup kita? Yaitu tujuan kita sebenarnya dalam bermanfaat dan menebar kebaikan kepada sesama. Barangkali sedikit yang termuat di atas merupakan bagian kecil dari sebuah perspektif. Tentu Anda bisa berpikir lebih tentag hal ini dan semuanya untuk kemaslahatan bersama. (L)
Semoga Manfaat
Ditulis oleh L. Helmi Sulaiman
Haris, S.Kom.I., CH., CHt.
Executive & Life Coach, Bussiness & Management Consultant, Trainer Nasional, Pendamping/Fasilitator Koperasi dan UMKM, Executive Faciltator Based Instiute,
Trainer FAST Indonesia, Trainer Kuncoro Leadership
Komentar
Posting Komentar
put ur comment here